LAPORAN PENDAHULUAN PADA Ty” A ” DENGAN DIAGNOSA HERNIA INGUIRALIS DI RUANGAN BEDAH
RS.MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
DISUSUN
Oleh:
Oleh:
NAMA : HUSNI TAMRIN
NIM : 11.01.023
KEPALA RUANGAN BEDAH :
LISMAWATI,S.Kep
AKADEMI KEPERAWATAN SAPTA
KARYA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2013-2014
LAPORAN PENDAHULUAN
HERNIA INGUINALIS
A. Pengertian
Hernia adalah bagian benjolan dari
organ internal melalui pembukaan abnormal atau lemah pada otot yang
mengelilinginya (buku kesehatan : 340)
Hernia daguinalis adalah ulseral
menonjol ke dalam kanalis inguinalis pada titik dimana tali spermatic muncul
pada pria disekitar ligament pada wanita melalui lubang ini
B. Etiologi
Lemah pada jaringan ikat atau
dinding otot
Etiologi secara pasti
belum diketahui, namun sering dihubungkan dengan 2 faktor, yaitu :
1. Bersifat Congenital
- Defek pada dinding otot, karena
kelemahan jaringan atau ruang luas pada ligament inguinal atau dapat disebabkan
oleh trauma
2. Bersifat di dapat
- Usia lanjut karena proses
degoneratif
- Faktor predisposisi peningkatan
tekan intra abdominal misalnya akibat kehamilan/kegemukan, batuk, cedera,
traumatic karena badan tumpul, mengejan pada saat miksi, menonjol pada saar
defeksi dan pengangkatan benda berat.
C. Patogenesis
Penurunan testis akan menarik
peritoneum ke daerah scrotum sehingga terjadi penojolan peritoneum yang disebut
dengan proses liginalis peritoneal, keadaan yang dapat menyebabkan peningkatan
tekanan intra abdominal adalah kehamilan, batuk kronis, pekerjaan yang berat,
mengesan saat defekasi dan mengesan pada saat miksi (kapita selekta kedokteran
: 314)
D. Manifestasi Klinis
Umumnya pasien mengatakan ada
benjolan di selangkang / kemaluan. Benjolan tersebut biasa mengecil atau
menghilang pada waktu tidur dan bila mengesan atau menggangkat benda berat atau
bila pasien berdiri dan dapat timbul kenbali. Bila telah terjadi komplikasi
dapat ditemukan nyeri
E. Pemeriksaan Diagnostik
1.
Sinar X abdomen menunjukan
abnormalnya tinggi kadar gas dalam usus atau obstruksi usus
2.
Hitung darah lengkap dan serum
elektronik dapat menunjukan hemokonsentrasi (peningkatan hemotokrit)
peningkatan dan keseimbangan elektrolit
F. Diagnosa Keperawatan
1.
Nyeri s/d spasme otot
·
Tujuan
Ø Nyeri hilang
·
Kriteria hasil
1.
Melaporkan nyeri hilang atau
terkontrol
2.
Menggunakan metode yang
memberikan penghilangan nyeri
3.
Mendemastrasikan penggunaan
intervensi theraupetik
Intervensi
|
Rasionalisasi
|
Ø Kaji adanya keluhan nyeri
Ø Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi
Ø Kolaborasi dengan tim medis dengan pemberian obat analgetik
|
Ø Membantu menentukan pilihan intervensi dan memberikan dasar untuk
perbandingan dan evaluasi terhadap terapi
Ø Memfokuskan perhatian pasien, membantu menurunkan tegangan otot
dan meningkatkan proses penyembuhan
Ø Analgetik dapat menurunkan nyeri
|
2.
Kerusakan mobilitas fisik b.d
kelemahan
·
Tujuan
1.
Kerusakan mobilitas fisik tidak
terjadi
·
Kriteria hasil
1.
Mengungkapkan pemahaman tentang
situasifaktor resiko atau aturan pengobatan individual
2.
Mempertahankan atau
meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh
yang sakit.
Intervensi
|
Rasionalisasi
|
Ø Bantu klien untuk melakukan latihan rentang gerak pasisf dan aktif
Ø Bantu klien dalam melakukan aktivitas ambulasi progresif
Ø Berikan aktivitas yang disesuaikan dengan pasien
|
Ø Dengan membantu klien melakukan gerak pasif dan aktif membantu
dalam pergerakan
Ø Membantu klien dalam gerak ambulasi dapat meregangkan saraf
Ø Dengan memberikan aktivitas yang sesuai dengan pasien dapat
mengurangi nyeri yang akan timbul
|
3.
Anxietas b.d kurangnya
pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakit
·
Tujuan
Ø Anxietas hilang
·
Kriteria hasil
Ø Tampak rilex dan melaporkan ansietas berkurang pada tingkat dapat
diatasi
Ø Mengindentifikasi ketidak efektifan prilaku koping dan konsekwesinya
Ø Mengkaji situasi terbaru dengan akurat
Intervensi
|
Rasionalisasi
|
Ø Kaji tingkat Anxietas klien
|
Ø Membantu dalam mengindentifikasi kekuatan dan keterampilan untuk
memberikan bantuan yang sesuai
Ø Memengkinkan pasien untuk membuat keputusan yang didasarkan atas
pengetahuanya orang terdekat dapat memberikan motivasi
|
G. Daftar Pustaka
Doenges, Marilyne. 1993. Rencana Asuhan Keperawatan, Buku
Kedokteran. Jakarta
Graffith, winter. 1994. Buku
Pintar Kesehatan. Arcan. Jakarta
Mansyur, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta
Nettina, Sandra. 1996. Pedoman Praktik Keperawatan. EGC Jakarta
Asuhan Keperawatan Pada Tn “ A “
Dengan Pre Operasi Hernia Inguinalis Sinistra
Di Ruang Zaal Bedah
A.Pengkajian
1.
Identitas Klien
Nama : Tn “ A “
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Suku : Sumatera Selatan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln.Bangun Raya Kec.Tegu Batu Ogan Ilir
Tanggal masuk : 14 Januari 2013
Tanggal pengkajian : 14 Januari 2013
Diagnosa : Hernia Inguinalis. S
2.
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn “ S“
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Suku : Sumatera Selatan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln.Bangun Raya Kec.Tegu Batu Ogan Ilir
Hubungan dengan klien : Istri
3.
Riwayat Kesehatan
a.
Keluahan utama
Klien masuk RS dengan Hernia inguinalis ,nyeri pada perut
bagian bawah dan daerah sekitar scrotum sebeelah kiri karena ada benjolan
.Nyeri yang dirasakan klien kurang lebih 2 minggu yang lalu
b.
Riwayat penyakit sekarang
P: Klien mengatakan nyeri pada
daerah perut bagian bawah dan daerah
sctotum bagian kiri
Q: Klien merasakan nyeri pada daerah
perut bagian bawah terutama apabila klien dudukdan klien tampak meringis
R: Klien merasakan nyeri pada daerah perut bagian bawah yaitu lipat
paha sebelah kiri
S: Nyeri yang dirasakan klien sangat
mengganggu saat klien duduk dengan skala nyeri 5-6 (1-10)
T: Nyeri pada daerah perut bagian
bawah yang dirasakan klien pada saat melajukan aktivitas
c.
Riwayat penyakit masa lalu
Klien tidak pernah menderita penyakit seperti ini
sebelumnya
d.
Riwayat kesehatan keluarga
Didalam keluarga klien tidak pernah ada yang menderita
penyakit keturunan dan penyakit menular
4
Pola Aktivitas Sehari – hari
NO
|
P. Aktivitas
|
Sebelum masuk RS
|
Sesudah masuk RS
|
1
2
3
4
5
|
Nutrisi
· Makan
· Minum
Eliminasi
· BAB
· BAK
Istirahat
· Siang
· Malam
Aktivitas
Personal hygiene
· Mandi
· Ganti pakaian
|
3 x sehari, porsi makan ½ , tidak habis ± 6 – 8
gelas / hari
1 – 2 x / hari, dengan konsistensi padat,
± 3 – 4
x sehari
2 – 3 jam / hari
5 – 6 jam / hari
Klien tidak nyaman untuk bergerak / beraktivitas karena terdapat
benjolan pada lipat paha di scrotum sinistra
Mandi 2 x sehari
Ganti pakaian 2 x sehari (pagi dan sore)
|
3 x sehari, ¼ porsi makan habis ± 4 – 5
gelas / hari
Belum pernah BAB
± 3 x sehari
1 jam / hari
5 – 6 jam / hari
Klien tidak
nyaman untuk beraktivitas karena lipat paha (benjolan di scrotum sinistra)
Mandi 1 x sehari
Ganti
pakaian 2 x sehari (pagi dan sore)
|
5.
Riwayat Psikososial dan Spiritual
a.
Riwayat psikologi
Klien merasa cemas dengan keadaannta, klien selalu
bertanya kapan ia akan di operasi
b.
Riwayat social
Hubungan klien dengan keluarga dan masyarakat baik
,ditandai dengan klien selalu di tunggui oleh keluarganya dan banyak teman
–teman klien yang memsesuk
c.
Riwayat spiritual
Selama di rumah sakit klien tidak pernah melakukan
sholat karena mobilisasi klien terbatas
6.
Riwayat Kesehataan Saat Ini
a.
Pemeriksaan fisik
1.
Keadaan umum :
K / u lemah
2.
Kesadaran : Composmetis
3.
Vital sign:
1.
Suhu : 37oC
2.
Nadi : 84 x
/ menit
3.
Tekanan darah :
140 / 80 mmHg
4.
Pernapasan :
28x / menit
b.
Pemeriksaan khusus
1.
Kepala
1.
Bentuk : Simetris
2.
Warna rambut :
Tampak rambut sebagian berwarna putih
3.
Kebersihan : Kebersihan
cukup
4.
Ekspresi wajah : Klien tampak tenang
2.
Mata
1.
Bentuk : Simetris
2.
Penglihatan : Penglihatan tidak kabur
3.
Sclera : Tidak
tampak ikteree
4.
Konjungtiva : Tidak anemis
3.
Hidung
1.
Bentuk : Simetris
2.
Penglihatan : Penciuman klien baik
3.
Kebersihan : Cukup bersih
4.
Mulut
Ø Bibir :
Simetris
1.
Lidah : Tidak
kotor
2.
Gigi : Tmpak caries
3.
Kebersihan : Cukup bersih
5.
Kulit
1.
Turgor : Turgor elastis
2.
Lesi : Tidak ada
3.
Edema : Tidak ada
6.
Leher
1.
Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran
2.
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
7.
Dada
1.
Bentuk : Simetris
2.
Frekuensi nafas : 28x / menit
3.
Nyeri dada : Ada
8.
Abdomen
1.
Bentuk : Simetris, datar
2.
Hati : Tidak ditemukan pembesaran hati
3.
Nyeri : Ada nyeri pada perut kiri bagian bawah
9.
Ekstermitas
1.
Atas : Pada bagian kiri terpasang infuse
2.
Nyeri : Tidak ada
3.
Ketakutan : Tidak ada
10.
Genitalia
1.
Bentuk : Tidak
simetris, ada benjolan di daerah scrotum sebelah
kiri
2.
Keadaan : Ada benjolan di
scrotum sebelah kiri
3.
Kebersihan : Cukup bersih
7.
Data Penunjang
a.
Pemeriksaan laboratorium
1.
Hb : 15,2 gram %
2.
Leokosit : 13700 / ml
3.
Golongan darah : O
4.
W. pembekuan : 5,0`
5.
W. pendarahan : 2,0`
6.
Kreatinin : 140
b.
Pemeriksaan radiology
c.
Therapy
1.
IUFD RI gtr 20x /
menit
2.
Inj cefatoxime 2 x 1 gram
3.
Inj tramadol 1 x 1 amp
4.
Diet ML
8.
Analisa Data
NO
|
Data
|
Kemungkinan penyebab
|
Masalah
|
||||||
1
2
3
|
DS :
Klien mengeluh nyeri pada daerah sekitar scrotum sinistra
DO :
-
Skala nyeri 5 -6
-
Wajah tampak meringis
-
T/ D 140/ 80 mmHg
-
T / P 37 / 80 x/
menit
DS :
Klien mengatakan nyeri apabila melakukan aktivitas
DO :
-
Klien tampak lemah
-
Klien bedrest
DS :
Klien mengatakan cemas akan
dilaksanakan operasi
DO :
-
Klien tampak cemas
-
Ekspresi wajah tegang
-
T/ D 140 / 80 mmHg
-
T / P 37 / 80 x/ menit
|
Peradangan pada scrotum merangsang pergerakan neurotransmitter
nyeri
Diterima reseptor
nyeri
SSP
Persepsi nyeri
Nyeri
Peradangan pada
scorotum
Nyeri
Takut beraktivitas
Defisit aktivitas
aktivitas berat
Adanya benjolan
pada scrotalis sinistra
Nyeri
Gangguan rasa
nyaman
Akan dilakukan operasi
Cemas
|
Gangguan rasa nyaman nyeri
Defisit aktivitas
Anxietas
|
9.
Prioritas Masalah
1.
Gangguan rasa nyaman nyeri
2.
Defisit aktivitas
3.
Anxietas
10. Diagnosa Keperawatan
1.
Gangguan rasa nyaman nyeri
berhubungan dengan adanya benjolan pada scrotalis sinistra
2.
Defisit aktivitas b/d nyeri
pada daerah scotum
3.
Anxietas b/d akan dilakukannya
tindakan operasi