Woensdag 17 April 2013

HERNIA INGUIRALIS





LAPORAN PENDAHULUAN PADA Ty” A ” DENGAN DIAGNOSA HERNIA INGUIRALIS DI RUANGAN  BEDAH
RS.MUHAMMADIYAH
PALEMBANG



DISUSUN
Oleh:

NAMA  : HUSNI TAMRIN
NIM       : 11.01.023

KEPALA RUANGAN BEDAH :
LISMAWATI,S.Kep



AKADEMI KEPERAWATAN SAPTA KARYA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2013-2014












LAPORAN PENDAHULUAN
HERNIA INGUINALIS

A.    Pengertian
Hernia adalah bagian benjolan dari organ internal melalui pembukaan abnormal atau lemah pada otot yang mengelilinginya (buku kesehatan : 340)
Hernia daguinalis adalah ulseral menonjol ke dalam kanalis inguinalis pada titik dimana tali spermatic muncul pada pria disekitar ligament pada wanita melalui lubang ini

B.     Etiologi
Lemah pada jaringan ikat atau dinding otot
Etiologi secara pasti belum diketahui, namun sering dihubungkan dengan 2 faktor, yaitu :
1.      Bersifat Congenital
-    Defek pada dinding otot, karena kelemahan jaringan atau ruang luas pada ligament inguinal atau dapat disebabkan oleh trauma
2.      Bersifat di dapat
-    Usia lanjut karena proses degoneratif
-    Faktor predisposisi peningkatan tekan intra abdominal misalnya akibat kehamilan/kegemukan, batuk, cedera, traumatic karena badan tumpul, mengejan pada saat miksi, menonjol pada saar defeksi dan pengangkatan benda berat.


C.    Patogenesis
Penurunan testis akan menarik peritoneum ke daerah scrotum sehingga terjadi penojolan peritoneum yang disebut dengan proses liginalis peritoneal, keadaan yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan intra abdominal adalah kehamilan, batuk kronis, pekerjaan yang berat, mengesan saat defekasi dan mengesan pada saat miksi (kapita selekta kedokteran : 314)

D.    Manifestasi Klinis
Umumnya pasien mengatakan ada benjolan di selangkang / kemaluan. Benjolan tersebut biasa mengecil atau menghilang pada waktu tidur dan bila mengesan atau menggangkat benda berat atau bila pasien berdiri dan dapat timbul kenbali. Bila telah terjadi komplikasi dapat ditemukan nyeri

E.     Pemeriksaan Diagnostik
1.      Sinar X abdomen menunjukan abnormalnya tinggi kadar gas dalam usus atau obstruksi usus
2.      Hitung darah lengkap dan serum elektronik dapat menunjukan hemokonsentrasi (peningkatan hemotokrit) peningkatan dan keseimbangan elektrolit

F.     Diagnosa Keperawatan
1.      Nyeri s/d spasme otot
·         Tujuan
Ø  Nyeri hilang
·         Kriteria hasil
1.      Melaporkan nyeri hilang atau terkontrol
2.      Menggunakan metode yang memberikan penghilangan nyeri
3.      Mendemastrasikan penggunaan intervensi theraupetik
Intervensi
Rasionalisasi
Ø   Kaji adanya keluhan nyeri



Ø   Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi


Ø   Kolaborasi dengan tim medis dengan pemberian obat analgetik




Ø   Membantu menentukan pilihan intervensi dan memberikan dasar untuk perbandingan dan evaluasi terhadap terapi
Ø   Memfokuskan perhatian pasien, membantu menurunkan tegangan otot dan meningkatkan proses penyembuhan
Ø   Analgetik dapat menurunkan nyeri



2.      Kerusakan mobilitas fisik b.d kelemahan
·         Tujuan
1.      Kerusakan mobilitas fisik tidak terjadi
·         Kriteria hasil
1.      Mengungkapkan pemahaman tentang situasifaktor resiko atau aturan pengobatan individual
2.      Mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh
yang sakit.





Intervensi
Rasionalisasi
Ø   Bantu klien untuk melakukan latihan rentang gerak pasisf dan aktif
Ø   Bantu klien dalam melakukan aktivitas ambulasi progresif
Ø   Berikan aktivitas yang disesuaikan dengan pasien


Ø   Dengan membantu klien melakukan gerak pasif dan aktif membantu dalam pergerakan
Ø   Membantu klien dalam gerak ambulasi dapat meregangkan saraf
Ø   Dengan memberikan aktivitas yang sesuai dengan pasien dapat mengurangi nyeri yang akan timbul

3.      Anxietas b.d kurangnya pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakit
·         Tujuan
Ø  Anxietas hilang
·         Kriteria hasil
Ø  Tampak rilex dan melaporkan ansietas berkurang pada tingkat dapat diatasi
Ø  Mengindentifikasi ketidak efektifan prilaku koping dan konsekwesinya
Ø  Mengkaji situasi terbaru dengan akurat
Intervensi
Rasionalisasi
Ø  Kaji tingkat Anxietas klien
Ø  Membantu dalam mengindentifikasi kekuatan dan keterampilan untuk memberikan bantuan yang sesuai
Ø  Memengkinkan pasien untuk membuat keputusan yang didasarkan atas pengetahuanya orang terdekat dapat memberikan motivasi



G.    Daftar Pustaka
Doenges, Marilyne. 1993. Rencana Asuhan Keperawatan, Buku Kedokteran. Jakarta
Graffith, winter. 1994. Buku Pintar Kesehatan. Arcan. Jakarta
Mansyur, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta
Nettina, Sandra. 1996. Pedoman Praktik Keperawatan. EGC Jakarta

























Asuhan Keperawatan Pada Tn “ A
Dengan Pre Operasi Hernia Inguinalis Sinistra
Di Ruang Zaal Bedah

    A.Pengkajian
1.      Identitas Klien
Nama                                 : Tn “ A
Umur                                 : 40 tahun
Jenis kelamin                     : Laki – laki
Agama                               : Islam
Suku                                  : Sumatera Selatan
Pendidikan                        : SMA
Pekerjaan                           : Wiraswasta
Alamat                              : Jln.Bangun Raya Kec.Tegu Batu Ogan Ilir
Tanggal masuk                  : 14 Januari 2013
Tanggal pengkajian           : 14 Januari 2013
Diagnosa                           : Hernia Inguinalis. S

2.      Identitas Penanggung Jawab
Nama                                 : Tn “ S
Umur                                 : 35 tahun
Agama                               : Islam
Suku                                  : Sumatera Selatan
Pendidikan                        : SMA
Pekerjaan                           : Ibu Rumah Tangga
Alamat                              : Jln.Bangun Raya Kec.Tegu Batu Ogan Ilir
Hubungan dengan klien    : Istri



    3.     Riwayat Kesehatan

a.       Keluahan utama
Klien masuk RS dengan Hernia inguinalis ,nyeri pada perut bagian bawah dan daerah sekitar scrotum sebeelah kiri karena ada benjolan .Nyeri yang dirasakan klien kurang lebih 2 minggu yang lalu

b.      Riwayat penyakit sekarang
P: Klien mengatakan nyeri pada daerah perut bagian bawah dan daerah     sctotum bagian kiri
Q: Klien merasakan nyeri pada daerah perut bagian bawah terutama apabila klien dudukdan klien tampak meringis
R: Klien merasakan nyeri  pada daerah perut bagian bawah yaitu lipat paha sebelah kiri
S: Nyeri yang dirasakan klien sangat mengganggu saat klien duduk dengan skala nyeri 5-6 (1-10)
T: Nyeri pada daerah perut bagian bawah yang dirasakan klien pada saat melajukan aktivitas

c.       Riwayat penyakit masa lalu
 Klien  tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya

d.      Riwayat kesehatan keluarga
Didalam keluarga klien tidak pernah ada yang menderita penyakit keturunan dan penyakit menular 






4        Pola Aktivitas Sehari – hari

NO
P. Aktivitas
Sebelum masuk RS
Sesudah masuk RS
1



2



3



4





5

Nutrisi
·   Makan
·   Minum

Eliminasi
·   BAB
·   BAK

Istirahat
·   Siang
·   Malam

Aktivitas





Personal hygiene
·   Mandi
·   Ganti pakaian
3 x sehari, porsi makan ½ , tidak habis ± 6 – 8 gelas / hari

1 – 2 x / hari, dengan konsistensi padat,
 ± 3 – 4 x sehari


2 – 3 jam / hari
5 – 6 jam / hari

Klien tidak nyaman untuk bergerak / beraktivitas karena terdapat benjolan pada lipat paha di scrotum sinistra

Mandi 2 x sehari
Ganti pakaian 2 x sehari (pagi dan sore)
3 x sehari, ¼ porsi makan habis ± 4 – 5 gelas / hari


Belum pernah BAB

± 3 x sehari


1 jam / hari
5 – 6 jam / hari

Klien tidak nyaman untuk beraktivitas karena lipat paha (benjolan di scrotum sinistra)



Mandi 1 x sehari
Ganti pakaian  2 x sehari (pagi dan sore)




5.      Riwayat Psikososial dan Spiritual
a.       Riwayat psikologi
Klien merasa cemas dengan keadaannta, klien selalu bertanya kapan ia akan di operasi 
b.      Riwayat social
Hubungan klien dengan keluarga dan masyarakat baik ,ditandai dengan klien selalu di tunggui oleh keluarganya dan banyak teman –teman klien yang memsesuk
c.       Riwayat spiritual
Selama di rumah sakit klien tidak pernah melakukan sholat karena mobilisasi klien terbatas  

6.      Riwayat Kesehataan Saat Ini
a.       Pemeriksaan fisik
1.      Keadaan umum                       : K / u lemah
2.      Kesadaran                               : Composmetis
3.      Vital sign:
1.                                                                               Suhu                      : 37oC
2.                                                                               Nadi                      : 84 x / menit
3.                                                                               Tekanan darah                   : 140 / 80 mmHg
4.                                                                               Pernapasan                        : 28x / menit

b.      Pemeriksaan khusus
1.      Kepala
1.      Bentuk                        : Simetris
2.      Warna rambut                         : Tampak rambut sebagian berwarna putih
3.      Kebersihan                  : Kebersihan cukup
4.      Ekspresi wajah            : Klien tampak tenang


2.      Mata
1.      Bentuk                  : Simetris
2.      Penglihatan           : Penglihatan tidak kabur
3.      Sclera                    : Tidak tampak ikteree
4.      Konjungtiva          : Tidak anemis

3.      Hidung
1.      Bentuk                  : Simetris
2.      Penglihatan           : Penciuman klien baik
3.      Kebersihan            : Cukup bersih

4.      Mulut
Ø  Bibir                      : Simetris
1.      Lidah                     : Tidak kotor
2.      Gigi                       : Tmpak caries
3.      Kebersihan            : Cukup bersih

5.      Kulit
1.      Turgor                    : Turgor elastis
2.      Lesi                       : Tidak ada
3.      Edema                   : Tidak ada

6.      Leher
1.      Kelenjar thyroid    : Tidak ada pembesaran
2.      Kelenjar limfe       : Tidak ada pembesaran

7.      Dada
1.      Bentuk                  : Simetris
2.      Frekuensi nafas     : 28x / menit
3.      Nyeri dada            : Ada


8.      Abdomen
1.      Bentuk      : Simetris, datar
2.      Hati           : Tidak ditemukan pembesaran hati
3.      Nyeri         : Ada nyeri pada perut kiri bagian bawah

9.      Ekstermitas
1.      Atas           : Pada bagian kiri terpasang infuse
2.      Nyeri         : Tidak ada
3.      Ketakutan             : Tidak ada

10.  Genitalia
1.      Bentuk                  : Tidak simetris, ada benjolan di daerah scrotum    sebelah kiri         
2.      Keadaan                : Ada benjolan di scrotum sebelah kiri
3.      Kebersihan            : Cukup bersih                         


7.      Data Penunjang
a.       Pemeriksaan laboratorium
1.                                                                Hb : 15,2 gram %
2.                                                                Leokosit    : 13700 / ml
3.                                                                Golongan darah    : O
4.                                                                W. pembekuan      : 5,0`
5.                                                                W. pendarahan      : 2,0`
6.                                                                Kreatinin   : 140

b.      Pemeriksaan radiology




c.       Therapy
1.      IUFD RI gtr 20x / menit
2.      Inj cefatoxime 2 x 1 gram
3.      Inj tramadol 1 x 1 amp
4.      Diet ML

8.      Analisa Data
NO
Data
Kemungkinan penyebab
Masalah
1











2









3

DS :
Klien mengeluh nyeri pada daerah sekitar scrotum sinistra
DO :
-    Skala nyeri 5 -6
-    Wajah tampak meringis
-    T/ D 140/ 80 mmHg
-    T / P 37 / 80 x/ menit


DS :
Klien mengatakan nyeri apabila melakukan aktivitas
DO :
-    Klien tampak lemah
-    Klien bedrest



DS :
 Klien mengatakan cemas akan dilaksanakan operasi
DO :
-    Klien tampak cemas
-    Ekspresi wajah tegang
-    T/ D 140 / 80 mmHg
-    T / P 37 / 80 x/ menit
Peradangan pada scrotum merangsang pergerakan neurotransmitter nyeri
 

Diterima reseptor nyeri

SSP

Persepsi nyeri
 

Nyeri


Peradangan pada scorotum

Nyeri
 

Takut beraktivitas

Defisit aktivitas
aktivitas berat
 

Adanya benjolan pada scrotalis sinistra

Nyeri
 

Gangguan rasa nyaman

Akan dilakukan operasi
 

Cemas
Gangguan rasa nyaman nyeri











Defisit aktivitas






Anxietas



9.      Prioritas Masalah
1.      Gangguan rasa nyaman nyeri
2.      Defisit aktivitas
3.      Anxietas


10.  Diagnosa Keperawatan 
1.      Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya benjolan pada scrotalis sinistra
2.      Defisit aktivitas b/d nyeri pada daerah scotum
3.      Anxietas b/d akan dilakukannya tindakan operasi